Sabtu, 30 September 2017

Simanis Jagung Tanamanku

Hujan turun sangat lebat ayah mememacu motornya  kencang sekali, pikirku mungkin ayah ingin cepat sampai kerumah.

Sesampainya di rumah kami langsung ke halaman belakang rumah untuk melihat tanaman jagung kami, ternyata dugaanku benar  pohon jagung yang telah kami tanam sebulan lalu  hampir seluruhnya tumbang, sehingga kami harus bergotong-royong untuk mendirikan kembali pohon jagung itu.

Memang sulit menanam jagung untuk pertama kali. Tapi ini menjadi pelajaran bahwa kita harus menghargai jerih payah petani sampai berhasil membudi dayakan beraneka tanaman pangan yang setiap hari kita nikmati.

Banyak kendala yang harus dihadapi para petani dalam membudi dayakan tanaman, seperti mahalnya harga bibit dan pupuk. Mahalnya alat pertanian, Bahkan petani harus menghadapi tantangan alam terutama  perubahan cuaca serperti angin, Hujan, dan  Kemarau. Belum lagi harus menghadapi hama tanaman yang terus mengintai.

Aktivitas pertanian merupakan aktivitas yang dilakukan oleh sebagian besar penduduk Indonesia. Keadaan tanah yang subur serta iklimnya yang mendukung membuat penduduk Indonesia banyak yang menggantungkan hidupnya pada aktivitas dari pertanian.

Secara umum, aktivitas pada pertanian di Indonesia dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu sebagai berikut.

1. PERTANIAN LAHAN BASAH.

Pertanian lahan basah atau disebut pula pertanian sawah banyak dilakukan oleh petani di Indonesia. Pertanian lahan basah sangat baik dikembangkan di dataran rendah dengan ketinggian kurang dari 300 meter.

Pada daerah tersebut, air cukup tersedia dari sungai-sungai atau saluran irigasi yang ada di sekitarnya. Jenis tanaman yang umumnya dibudidayakan pada lahan basah adalah padi.

Contoh aktivitas dari pertanian lahan basah tersebut terdapat di Pantai Utara Jawa, Kalimantan, dan Sumatra.

2. PERTANIAN LAHAN KERING.

Pertanian lahan kering ialah pertanian yang diusahakan tanpa penggenangan lahan garapan. Tanaman yang diusahakan adalah tanaman yang tidak memerlukan penggenangan lahan.

Contoh jenis tanaman yang cocok dilahan ini antara lain palawijja, padigogo, sayuran, bunga dan buah-buahan. aktivitas perladangan merupakan salah satu bentuk pertanian lahan kering yang banyak dilakukan oleh penduduk Indonesia.

Indonesia merupakan produsen dari sejumlah komoditas pertanian. Komoditas yang banyak dihasilkan adalah padi, jagung, ubi kayu, kedelai, dan kacang tanah.

Adapun sebaran daerah penghasil komoditas tersebut adalah sebagai berikut.


Gambar Pertanian lahan kering
Semoga pertanian di Indonedia terus maju sehingga Kita menjadi Negara yang swasembada pangan terbesar di dunia. Aamiiin

Jumat, 29 September 2017

Ayo Dukung Gerakan Guru Ngeblog

Saya yakin suatu hari nanti di madrasah setiap  guru memiliki satu blog yang terkelola dengan baik.

Para guru menuliskan pengetahuan dan pengalamannya di blog yang terbaca banyak orang.

Semakin banyak konten-konten edukasi bertebaran di dunia maya. Tentu informasi tentang dunia pendidikan dengan mudah kita dapatkan.

Kita ajak guru mampu menciptakan informasinya sendiri melalui tulisannya di blog.

Semoga harapan ini menjadi nyata. 

“Ayo MENULIS setiap hari dan buktikan apa yang terjadi.”

Menulis, terutama dengan memanfaatkan perkembangan teknologi, membuat guru mudah mengikuti kemajuan zaman. Selain itu, penguasaan di sektor teknologi, informatika, dan komputer (TIK) turut berimbas pada pola pengajaran. 

Kepedulian guru untuk mengikuti perkembangan TIK belumlah terasa. Rendahnya kemampuan guru di sektor TIK tak sekedar dilatarbelakangi oleh ketiadaan fasilitas, seperti yang terjadi di sejumlah kota kecil, tapi juga faktor minat  guru itu sendiri.

“Keinginan untuk belajar TIK harus ditingkatkan. Dengan blog, saya mengajak guru untuk berbagi pengalaman dan hal baru dalam pendidikan. Para guru juga dapat menjadikan blog untuk menyebarkan informasi yang diperoleh.

Pemanfaatan blog tak sekadar sarana untuk guru berbagi suka dan duka ketika mengajar, tapi turut menyentuh informasi seputar dunia pendidikan, semisal sertifikasi guru. 

Kita harus optimistis, blog dapat memberikan perubahan baik bagi kemampuan akademik tenaga pengajar. 

Kemampuan akademik guru bisa dilihat dari hasil tulisannya. Kemampuan yang baik akan menghasilkan tulisan yang informatif.  

Selain itu, guru yang rajin menulis, kian memberikan motivasi serupa bagi peserta didik untuk mengikuti. Saya yakin, jumlah guru yang rajin menulis akan mengalami peningkatkan.

Kewajiban guru menguasai TIK tak bisa ditawar lagi, mengingat paparan teknologi yang kini semakin menyentuh siswa. Jika tenaga pengajar tak memahami TIK, saya  khawatir peserta didik akan tau lebih dulu informasi yang terkini dibanding guru. Apa jadinya jika demikian ?.

Sejarah Perkembangan Agama Hindu Budha di Indonesia

Pada permulaan tarikh masehi, di Benua Asia terdapat dua negeri besar yang tingkat peradabannya dianggap sudah tinggi, yaitu India dan Cina. Kedua negeri ini menjalin hubungan ekonomi dan perdagangan yang baik. Arus lalu lintas perdagangan dan pelayaran berlangsung melalui jalan darat dan laut. Salah satu jalur lalu lintas laut yang dilewati India-Cina adalah Selat Malaka. Indonesia yang terletak di jalur posisi silang dua benua dan dua samudera, serta berada di dekat Selat Malaka memiliki keuntungan, yaitu:

Sering dikunjungi bangsa-bangsa asing, seperti India, Cina, Arab, dan Persia,Kesempatan melakukan hubungan perdagangan internasional terbuka lebar,Pergaulan dengan bangsa-bangsa lain semakin luas, danPengaruh asing masuk ke Indonesia, seperti Hindu-Budha.

Keterlibatan bangsa Indonesia dalam kegiatan perdagangan dan pelayaran internasional menyebabkan timbulnya percampuran budaya. India merupakan negara pertama yang memberikan pengaruh kepada Indonesia, yaitu dalam bentuk budaya Hindu. Ada beberapa hipotesis yang dikemukakan para ahli tentang proses masuknya budaya Hindu-Buddha ke Indonesia.

1. Hipotesis Brahmana

Hipotesis ini mengungkapkan bahwa kaum brahmana amat berperan dalam upaya penyebaran budaya Hindu di Indonesia. Para brahmana mendapat undangan dari penguasa Indonesia untuk menobatkan raja dan memimpin upacara-upacara keagamaan. Pendukung hipotesis ini adalah Van Leur.

2. Hipotesis Ksatria

Pada hipotesis ksatria, peranan penyebaran agama dan budaya Hindu dilakukan oleh kaum ksatria. Menurut hipotesis ini, di masa lampau di India sering terjadi peperangan antargolongan di dalam masyarakat. Para prajurit yang kalah atau jenuh menghadapi perang, lantas meninggalkan India. Rupanya, diantara mereka ada pula yang sampai ke wilayah Indonesia. Mereka inilah yang kemudian berusaha mendirikan koloni-koloni baru sebagai tempat tinggalnya. Di tempat itu pula terjadi proses penyebaran agama dan budaya Hindu. F.D.K. Bosch adalah salah seorang pendukung hipotesis ksatria.

3. Hipotesis Waisya

Menurut para pendukung hipotesis waisya, kaum waisya yang berasal dari kelompok pedagang telah berperan dalam menyebarkan budaya Hindu ke Nusantara. Para pedagang banyak berhubungan dengan para penguasa beserta rakyatnya. Jalinan hubungan itu telah membuka peluang bagi terjadinya proses penyebaran budaya Hindu. N.J. Krom adalah salah satu pendukung dari hipotesis waisya.

4. Hipotesis Sudra

Von van Faber mengungkapkan bahwa peperangan yang tejadi di India telah menyebabkan golongan sudra menjadi orang buangan. Mereka kemudian meninggalkan India dengan mengikuti kaum waisya. Dengan jumlah yang besar, diduga golongan sudralah yang memberi andil dalam penyebaran budaya Hindu ke Nusantara.

Selain pendapat di atas, para ahli menduga banyak pemuda di wilayah Indonesia yang belajar agama Hindu dan Buddha ke India. Di perantauan mereka mendirikan organisasi yang disebut Sanggha. Setelah memperoleh ilmu yang banyak, mereka kembali untuk menyebarkannya. Pendapat semacam ini disebut Teori Arus Balik.

Pada umumnya para ahli cenderung kepada pendapat yang menyatakan bahwa masuknya budaya Hindu ke Indonesia itu dibawa dan disebarluaskan oleh orang-orang Indonesia sendiri. Bukti tertua pengaruh budaya India di Indonesia adalah penemuan arca perunggu Buddha di daerah Sempaga (Sulawesi Selatan). Dilihat dari bentuknya, arca ini mempunyai langgam yang sama dengan arca yang dibuat di Amarawati (India). Para ahli memperkirakan, arca Buddha tersebut merupakan barang dagangan atau barang persembahan untuk bangunan suci agama Buddha. Selain itu, banyak pula ditemukan prasasti tertua dalam bahasa Sanskerta dan Malayu kuno. Berita yang disampaikan prasasti-prasasti itu memberi petunjuk bahwa budaya Hindu menyebar di Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7 Masehi.

Masuknya pengaruh unsur kebudayaan Hindu-Buddha dari India telah mengubah dan menambah khasanah budaya Indonesia dalam beberapa aspek kehidupan.

1. Agama

Ketika memasuki zaman sejarah, masyarakat di Indonesia telah menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Masyarakat mulai menerima sistem kepercayaan baru, yaitu agama Hindu-Buddha sejak berinteraksi dengan orang-orang India. Budaya baru tersebut membawa perubahan pada kehidupan keagamaan, misalnya dalam hal tata krama, upacara-upacara pemujaan, dan bentuk tempat peribadatan.

2. Pemerintahan

Sistem pemerintahan kerajaan dikenalkan oleh orang-orang India. Dalam sistem ini kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan wilayah yang luas. Kepala suku yang terbaik dan terkuat berhak atas tampuk kekuasaan kerajaan. Oleh karena itu, lahir kerajaan-kerajaan, seperti Kutai, Tarumanegara, dan Sriwijaya.

3. Arsitektur

Salah satu tradisi megalitikum adalah bangunan punden berundak-undak. Tradisi tersebut berpadu dengan budaya India yang mengilhami pembuatan bangunan candi. Jika kita memperhatikan Candi Borobudur, akan terlihat bahwa bangunannya berbentuk limas yang berundak-undak. Hal ini menjadi bukti adanya paduan budaya India-Indonesia.

4. Bahasa

Kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia meninggalkan beberapa prasasti yang sebagian besar berhuruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta. Dalam perkembangan selanjutnya bahkan hingga saat ini, bahasa Indonesia memperkaya diri dengan bahasa Sanskerta itu. Kalimat atau kata-kata bahasa Indonesia yang merupakan hasil serapan dari bahasa Sanskerta, yaitu Pancasila, Dasa Dharma, Kartika Eka Paksi, Parasamya Purnakarya Nugraha, dan sebagainya.

5. Sastra

Berkembangnya pengaruh India di Indonesia membawa kemajuan besar dalam bidang sastra. Karya sastra terkenal yang mereka bawa adalah kitab Ramayana dan Mahabharata. Adanya kitab-kitab itu memacu para pujangga Indonesia untuk menghasilkan karya sendiri. Karya-karya sastra yang muncul di Indonesia adalah:

Arjunawiwaha, karya Mpu Kanwa,Sutasoma, karya Mpu Tantular, danNegarakertagama, karya Mpu Prapanca.

Agama Hindu

Agama Hindu berkembang di India pada ± tahun 1500 SM. Sumber ajaran Hindu terdapat dalam kitab sucinya yaitu Weda. Kitab Weda terdiri atas 4 Samhita atau “himpunan” yaitu:

Reg Weda, berisi syair puji-pujian kepada para dewa.Sama Weda, berisi nyanyian-nyanyian suci.Yajur Weda, berisi mantera-mantera untuk upacara keselamatan.Atharwa Weda, berisi doa-doa untuk penyembuhan penyakit.

Di samping kitab Weda, umat Hindu juga memiliki kitab suci lainnya yaitu:

Kitab Brahmana, berisi ajaran tentang hal-hal sesaji.Kitab Upanishad, berisi ajaran ketuhanan dan makna hidup.

Agama Hindu menganut polytheisme (menyembah banyak dewa), diantaranya Trimurti atau “Kesatuan Tiga Dewa Tertinggi” yaitu:

Dewa Brahmana, sebagai dewa pencipta.Dewa Wisnu, sebagai dewa pemelihara dan pelindung.Dewa Siwa, sebagai dewa perusak.

Selain Dewa Trimurti, ada pula dewa yang banyak dipuja yaitu Dewa Indra pembawa hujan yang sangat penting untuk pertanian, serta Dewa Agni (api) yang berguna untuk memasak dan upacara-upacara keagamaan. Menurut agama Hindu masyarakat dibedakan menjadi 4 tingkatan atau kasta yang disebut Caturwarna yaitu:

Kasta Brahmana, terdiri dari para pendeta.Kasta Ksatria, terdiri dari raja, keluarga raja, dan bangsawan.Kasta Waisya, terdiri dari para pedagang, dan buruh menengah.Kasta Sudra, terdiri dari para petani, buruh kecil, dan budak.

Selain 4 kasta tersebut terdapat pula golongan pharia atau candala, yaitu orang di luar kasta yang telah melanggar aturan-aturan kasta.

Orang-orang Hindu memilih tempat yang dianggap suci misalnya, Benares sebagai tempat bersemayamnya Dewa Siwa serta Sungai Gangga yang airnya dapat mensucikan dosa umat Hindu, sehingga bisa mencapai puncak nirwana.

Agama Buddha

Agama Buddha diajarkan oleh Sidharta Gautama di India pada tahun ± 531 SM. Ayahnya seorang raja bernama Sudhodana dan ibunya Dewi Maya. Buddha artinya orang yang telah sadar dan ingin melepaskan diri dari samsara.

Kitab suci agama Buddha yaitu Tripittaka artinya “Tiga Keranjang” yang ditulis dengan bahasa Poli. Adapun yang dimaksud dengan Tiga Keranjang adalah:

Winayapittaka : Berisi peraturan-peraturan dan hukum yang harus dijalankan oleh umat Buddha.Sutrantapittaka : Berisi wejangan-wejangan atau ajaran dari sang Buddha.Abhidarmapittaka : Berisi penjelasan tentang soal-soal keagamaan.

Pemeluk Buddha wajib melaksanakan Tri Dharma atau “Tiga Kebaktian” yaitu:

Buddha yaitu berbakti kepada Buddha.Dharma yaitu berbakti kepada ajaran-ajaran Buddha.Sangga yaitu berbakti kepada pemeluk-pemeluk Buddha.

Disamping itu agar orang dapat mencapai nirwana harus mengikuti 8 (delapan) jalan kebenaran atau Astavidha yaitu:

Pandangan yang benar.Niat yang benar.Perkataan yang benar.Perbuatan yang benar.Penghidupan yang benar.Usaha yang benar.Perhatian yang benar.Bersemedi yang benar.

Karena munculnya berbagai penafsiran dari ajaran Buddha, akhirnya menumbuhkan dua aliran dalam agama Buddha yaitu:

Buddha Hinayana, yaitu setiap orang dapat mencapai nirwana atas usahanya sendiri.Buddha Mahayana, yaitu orang dapat mencapai nirwana dengan usaha bersama dan saling membantu.

Pemeluk Buddha juga memiliki tempat-tempat yang dianggap suci dan keramat yaitu:

Kapilawastu, yaitu tempat lahirnya Sang Buddha.Bodh Gaya, yaitu tempat Sang Buddha bersemedi dan memperoleh Bodhi.Sarnath/ Benares, yaitu tempat Sang Buddha mengajarkan ajarannya pertama kali.Kusinagara, yaitu tempat wafatnya Sang Buddha.

http://medanbung.wordpress.com/2008/12/17/proses-masuk-dan-berkembangnya-pengaruh-hindu-buddha-di-indonesia/

Kamis, 28 September 2017

CUACA DAN IKLIM DI INDONENA

Unsur-unsur cuaca dan iklim meliputi:
  • Suhu Udara.
    Matahari adalah sumber panas utama bagi bumi dan atmosfernya. Namun, panas matahari yang sampai ke permukaan bumi berbeda-beda di setiap tempat. Hal ini menyebabkan suhu udara di setiap tempat berbeda-beda pula.
    Faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan suhu udara, antara lain sebagai berikut:
    • Sudut Datang Sinar Matahari
      Kita tentu sudah mengetahui bahwa bumi itu berbentuk bulat. Dalam bentuk yang demikian sudut datang sinar matahari ke setiap daerah di bumi tidak sama karena terkait dengan letak lintang suatu wilayah. Sudut datang sinar matahari di wilayah yang berbeda di lintang rendah lebih besar daripada di wilayah yang berada di lintang tinggi. Oleh karena itu, di daerah khatulistiwa suhunya lebih tinggi daripada di daerah subtropis dan kutub. Sudut datang sinar matahari adalah sudut yang dibentuk oleh arah datangnya sinar matahari pada permukaan bumi.
      Berdasarkan hasil pengamatan, fluktuasi suhu tahunan berbeda-beda antara daerah yang satu dengan yang lain. Karena suhu udara berkaitan dengan lintang bumi, fluktuasi suhu udara di permukaan bumi dapat dibedakan menjadi tiga pola sebagai berikut:
    • Pola Khatulistiwa
      Fluktuasi temperatur tahunan di daerah khatulistiwa itu kecil, lebih kecil daripada fluktuasi temperatur harian. Pola khatulstiwa mempunyai dua maksimum dan dua minimum, yaitu poda saat matahari berada di atas suatu daerah dan pada saat berada di garis balik.
    • Pola Daerah Sedang
      Fluktuasi temperatur tahunan di daerah ini besar, lebih besar daripada fluktuasi temperatur harian. Fluktuasi temperatur ini akan lebih besar jika suatu daerah terletak di tengah benua dan akan lebih kecil jika berdekatan dengan laut. Dalam pola ini ada satu maksimum dan satu minimum.
    • Pola Daerah Kutub
      Fluktuasi temperatur tahunan di wilayah kutub sangat besar. Pola ini hanya mempunyai satu maksimum dan satu minimum.
    • Lama Penyinaran MatahariLamanya penyinaran matahari di khatulistiwa sebenarnya diukur selama 12 jam sejak matahari terbit hingga terbenam. Namun, dengan adanya faktor penghalang misalnya pohon dan bangunan tinggi, pengukuran tersebut sulit untuk dilakukan. Oleh karena itu, di Indonesia lamanya penyinaran matahari diukur selama 8 jam mulai dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 16.00.
      Lamanya penyinaran matahari biasanya dinyatakan dalam satuan jam dan persen (%). Dengan demikian lamanya penyinaran matahari = 100% jika matahari menyinari suatu daerah selama 8 jam dan berarti di daerah tersebut langit cerah atau tidak tertutup awan.
      Lamanya penyinaran matahari diukur dengan menggunakan alat Campbell Stokes/Heliograf. Campbell Stokes/Heliograf dipasang dengan ketinggian 125 cm di atas permukaan tanah. Campbell Stokes/Heliograf terdiri atas bola gekas padat dengan diameter 4 inchi (10,1 cm) yang dipasang di dalam bidang lengkung. Dengan demikian sinar matahari dapat dikumpulkan pada satu titik. Sinar itu akan membakar kertas pias yang dipasang pada alat tersebut sehingga membentuk tanda yang menunjukkan lamanya penyinaran matahari.
    • Ketinggian TempatKita tentu pernah merasakan perbedaan suhu udara di daerah dataran rendah dengan daerah dataran tinggi atau pegunungan. Suhu udara di daerah dataran rendah lebih tinggi daripada di daerah dataran tinggi atau pegunungan. Keadaan tersebut sesuai dengan karakteristik atmosfer, terutama pada lapisan troposfer, yaitu setiap kenaikan 100 meter suhu udaranya turun 0,5 °C.
      • Kejernihan Atmosfer
      Kejernihan atmosfer mempengaruhi besarnya panas matahari yang sampai ke permukaan bumi. Hal ini disebabkan gas-gas di dalam atmosfer berpengaruh terhadap pemantulan dan penghamburan sinar matahari. Di daerah yang atmosfernya kotor hanya menerima panas secara langsung dalam jumlah sedikit, sedangkan di daerah yang tidak berawan akan menerima panas secara langsung dalam jumlah yang banyak.
    • Jarak Ke LautSuatu tempat yang dekat dengan laut atau danau suhu udara rata-rata hariannya tinggi, sedangkan tempat yang jauh dengan laut atau danau suhu udara rata-rata hariannya rendah keadaan tersebut dipengaruhi oleh sifat air dan tanah (daratan) dalam menerima panas. Air lebih lambat menerima dan melepaskan panas, sedangkan daratan lebih cepat dalam menerima dan melepaskan panas.
      Pengukuran suhu udara pada saat tertentu dapat dilakukan dengan menggunakan termometer, sedangkan suhu rata-rata harian diukur selama satu hari (siang dan malam) dengan thermometer/termograf. Jasil pencatatannya disebut termogram.
  • Tekanan Udara
    Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan udara setiap satuan luas bidang datar dari permukaan bumi sampai batas atmosfer. Makin tingi suatu tempat makin rendah tingkat kerapatan udaranya. Oleh karena itu, tekanan udara makin ke atas makin rendah.
    Sebaran tekanan udara suatu daerah dapat digambarkan dalam tampilan peta yang ditunjukan oleh garis isobar. Isobar adalah garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai tekanan udara yang sama pada saat yang sama pula.
  • Angin
    • Arah AnginAngin adalah udara yang bergerak karena adanya perbedaan tekanan udara antara satu tempat dengan tempat yang lain. Adapun penyebab perbedaan tekanan udara adalah intensitas panas matahari. Udara yng terkena panas matahari akan mengambang sehingga tekanan udara menjadi rendah, sedangkan daerah yang tidak mendapat sinar matahari tekanan udaranya tinggi. Oleh karena itu, udara bergerak dari daerah yang bertekanan udara tinggi menuju daerah yang bertekanan udara rendah.
      Di permukaan bumi daerah yang mempunyai tekanan udara rendah adalah di daerah khatulitiwa karena selalu mendapatkan sinar matahari. Adapun di daerah kutub utara dan kutub selatan tekanan udaranya lebih tinggi. Oleh karena itu, aliran udara bergerak dari daerah kutub menuju khatulistiwa. Hubungan antara tekanan udara dengan arah angin dinyatakan dalam Hukum Boys Ballot “Bahwa udara mengalir dari daerah bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah”. 
      Arah angin akan membelok ke kanan di Belahan Bumi Utara (BBU) dan membelok ke kiri di Belahan Bumi Selatan (BBS).
      • Kecepatan AnginBesar kecilnya kecepatan angin ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut.
        • Besar kecilnya gaya gradien barometrik.
          Gaya gradien barometrik adalah besarnya perbedaan tekanan udara antara 2 isobar yang berjarak 11 km dan dinyatakan dalam milibar (mb). Makin besar perbedaan tekanan udara tersebut, maka akan makin cepat angin itu bergerak.
        • Banyak sedikitnya hambatan.
          Faktor yang dapat menjadi hambatan gerakan angin antara lain relief permukaan bumi, gedung-gedung (bangunan), dan pohon-pohon. Makin banyak rintangan yang menghalangi laju gerakan angin, makin lambat gerakan angin tersebut.
        • Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin adalan anemometer. Ada beberapa jenis anemometer, salah satu jenis adalah anemometer mangkok. Pada anemometer terdapat peralatan elektronik yang berfungsi mencatat gerakan angin. Pembacaan alat itu harus dilakukan dalam jangka waktu tertentu, misalnya harian.
        • Jenis-Jenis AnginTekanan udara berbeda-beda antar tempat dan pada tempat tertentu dapat berubah secara dinamis. Perbedaan tekanan udara itu menyebabkan terjadinya angin. Oleh karena itu, angin sangat beragam bergantung tempatnya. Angin selalu diberi nama sesuai dengan arah asalnnya. Ragam angin di bumi antara lain sebagai berikut:
      • Angin Barat
        Angin barat bertiup dari lintang 35° LU/LS menuju 60° LU/LS. Karena pengaruh rotasi bumi (gaya coriolis), angin barat mengalami pembelokan arah. Di belahan bumi utara angin itu menjadi angin barat daya, sedangkan di belahan bumi selatan menjadi angin barat laut.
      • Angin Kutub
        Angin kutub berhembus dari daerah bertekanan tinggi di sekitar kutub ke arah daerah sedang. Di BBU, angin tersebut berhembus dari arah timur laut menjadi angin timur laut, sedangkan di BBS angin tersebut berembus dari arah arah tenggara menjadi angin tenggara.
      • Angin Pasat
        Angin pasat berhembus dari daerah sub tropik (30° LU/LS) menuju daerah khatulistiwa. Angin itu terbentuk karena adanya ruang kosong di daerah khatulistiwa akibat pengembangan udara oleh sinar matahari. Ruang kosong itu kemudian diisi udara yang bertekanan tinggi dari daerah sub tropik. Karena pengaruh gaya coriolis, udara yang bergerak dari BBU dibelokkan ke kiri sehingga disebut angin pasat timur laut. Adapun udara yang bergerak dari arah BBS di belokkan ke kanan sehingga disebut angin pasat tenggara.
        Di Indonesia pada bulan Juli terjadi angin pasat tenggara dan pada bulan Januari terjadi angin pasat timur laut.
        Di daerah khatulistiwa, karena massa udara yang selalu tinggi akibat pengembangan udara, udara akan bergerak naik yang disebut angin anti pasat. Angin anti pasat kemudian turun sebagai angin kering di daerah lintang 25° LU/LS – 30° LU/LS. Keadaan itulah yang menyebabkan terbentuknya gurun-gurun di daerah subtropis.
      • Angin Siklon
        Angin siklon terjadi jika suatu daerah yang bertekanan rendah dikelilingi oleh suatu daerah yang bertekanan tinggi. Akibatnya,udara akan mengalir dari daerah bertekanan udara tinggi menuju daerah yang bertekanan udara rendah. Karena pengaruh gaya coriolis, arah angin mengalami pembelokan. Jika angin siklon berada di belahan bumi utara, arah angin berputar searah dengan putaran jarum jam. Jika angin siklon terjadi di belahan bumi selatan, arah perputarannya berlawanan dengan putaran jarum jam.
      • Angin Anti Siklon
        Angin anti siklon terjadi jika suatu daerah yang bertekanan udara tinggi dikelilingi oleh darah yang bertekanan udara rendah. Di permukaan bumi daerah anti siklon terutama berada di atas laut atau lautan pada lintang 30° LU/LS. Karena pengaruh gaya coriolis, putaran angi ati siklon di BBU searah dengan putaran jarum jam, sedangkan di BBS putaran angin anti siklon berlawanan dengan putaran jarum jam.
      • Angin Musim
        Angin musim merupakan suatu angin regional yang bertiup di daerah tropis. Angin musim itu terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok antara daratan dan lautan. Pada periode April – Oktober, saat matahari di belahan bumi utara, Benua Asia mengalami pemanasan maksimal. Akibatnya, Benua Asia mempunyai tekanan udara rendah. Adapun di belahan bumi selatan (Benua Australia) mempunyai tekanan udara yang lebi tinggi sehingga angin bertiup dari Benua Australia menuju Benua Asia dan disebut angin muson tenggara. Angin itu hanya membawa sedikit uap air sehinga pada periode itu di Indonesia mengalami musim kemarau.
        Pada periode Oktober – April, saat matahari berada di belahan bumi selatan, Benua Australia mengalami pemanasan maksimal. Akibatnya, Benua Australia mempunyai tekanan udara rendah. Adapun di belahan bumi utara (Benua Asia) mempunyai gtekanan udara yang lebih tinggi sehingga angin bertiup dari Benua Asia menuju Benua Autralia dan disebut angin muson timur.
        Karena bertiup melalui Samudera Hindia, angin ini banyak mengandung uap air sehingga pada periode tersebut di Indonesia mengalami musim hujan.
      • Angin Darat dan Angin Laut
        Angin darat dan angin laut terjadi akibat adanya perbedaan sifat pemanasan antara daratan dan lautan. Pada malam hari karena temperatur laut lebih tinggi daripada daratan, tekanan udara di laut lebih rendah daripada tekanan udara di darat. Oleh karena itu, terjadi pergerakan udara dari darat menuju ke laut yang disebut angin darat.
        Pada siang hari karena temperatur daratan lebih tinggi daripada lautan, tekanan udara di daratan lebih rendah daripada tekanan udara di lautan. Oleh karena itu, terjadi pergerakan udara dari laut menuju ke darat yang disebut angin laut.
      • Angin Lembah dan Angin Gunung
        Angin lembah dan angin gunung terjadi karena adanya perbedaan pemanasan di daerah pegunungan. Perbedaan pemanasan itu disebabkan oleh perbedaan luas lereng gunung dan lembah sehingga terdapat perbedaan jumlah panas yang diterima pada satu satuan waktu.
        Siang hari pemanasan lebih cepat terjadi pada lereng gunung sehingga temperaturnya lebih tinggi daripada di lembah. Oleh karena itu, tekanan udara di lereng gunung menjadi lebih rendah daripada di lembah sehingga terjadi pergerakan udara dari lembah menuju ke lereng gunung. Pergerakan udara itu disebut angin lembah.
        Malam hari terjadi keadaan sebaliknya, yaitu suhu udara di lereng gunung lebih rendah daripada di lembah sehingga tekanan udara di gunung lebih besar daripada di lembah. Oelh karena itu, terjadi pergerakan udara dari lereng dari gunung menuju lembah. Pergerakan udara itu disebut angin gunung.
      • Angin Fohn
        Angin fohn terjadi apabila ada gerakan massa udara yang menaiki suatu pegunungan dengan ketinggian lebih dari 2.000 meter. Massa udara yang sampai ke puncak gunung akan mengalami kondensasi dan akibatnya timbul hujan pada satu sisi lereng. Adapun pada lereng yang lain tidak menjadi hujan karena terhalang tingginya pegunungan.
        Daerah yang tidak mengalami hujan disebut daerah bayangan hujan.
        Pada daerah bayangan hujan itu angin dari atas pegunungan akan bergerak menuruni lereng pegunungan dengan kecepatan tinggi. Hal itu menyebabkan naiknya suhu udara karena setiap turun 100 meter udara naik 1° C. Dengan demikian angin yang turun bersifat panas dan kering. Angin itulah yang disebut angin lokal atau angin fohn atau angin terjun.
        Beberapa kejadian Angin Fohn yang terjadi di Indonesia antara lain sebagai berikut:
        • Angin Bohorok di Deli. Angin itu dapat merusak perkebunan tembakau.
        • Angin Kumbang di Tegal dan Cirebon, bagi daerah tersebut angin kumbang menguntungkan untuk pertumbuhan tanaman bawang karena di daerah sekitarnya menjadi tidak lembab.
        • Angin Gending di Pasuruan Purbolinggo, Jawa Timur.
        • Angin Berubu di Sulawesi Selatan.
        • Angin Wambraw di Biak, Papua.
  • Kelembaban Udara
    Kelembapan udara digunakan untuk menyatakan banyaknya kandungan uap air di dalam udara. Sebenarnya jumlah uap air di dalam udara hanya sekitar 2 % dari massa atmosfer. Akan tetapi, uap air merupakan komponen utama yang sangat penting dari segi cuaca dan iklim. Hal itu disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut:
    • Besarnya uap air merupakan potensi terjadinya hujan (presipitasi)
      Uap air mempunyai sifat meresap radiasi sehingga menentukan cepatnya kehilangan panas. Dengan demikian uap air ikut mengatur temperatur.
    • Makin besar uap air di dalam udara, makin besar jumlah energi potensial yang tersedia di dalam atmosfer dan merupakan sumber atau awal terjadinya hujan angin ((storm = badai).
    • Kandungan uap air di udara dapat dinyatakan delam dua cara, yaitu kelembapan relatif dan kelembapan absolut.
      1. Kelembaban RelatifKelembapan relatif adalah perbandingan antara jumlah uap air yang terkandung udara dan jumlah uap air maksimum (jenuh) di dalam udara pada temperatur dan tekanan udara yang sama. Kelembapan relatif dinyatakan dalam persen.
        Kelembapan relatif dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.RH=e/esx 100%
        Dimana:
        RH = kelembapan relatif (Relative Humidity)
        e = kandunga uap air yang ada
        es = Tingkat kejenuhan untuk menampung aiMisalnya di dalam udara 1 m³ pada suhu 24° C mengandung 6 gram uap air, sedangkan tingakat kejenuhan 8 gram uap air.
        Kelembapan relatifnya adalah: 6/8 x 100%=75%
      2. Kelembaban MutlakKelembapan mutlak adalah jumlah uap air per satuan volume udara dan dinyatakan dalam g/m³ udara. Kelembapan absolut tidak umum dipakai dalam perhitungan karena dapat berubah-ubah akibat perubahan suhu udara.
  • Perawanan (Cloudness)Awan terbentuk sebagai akibat adanya kondensasi, yaitu proses perubahan wujud dari uap air menjadi titik-titik air. Jadi, awan merupakan kumpulan titik-titik air atau kristal-kristal es yang melayang-layang di atmosfer. Titik-titk air atau kristal-kristal es itu bukanlah air murni, melainkan titik-titik air yang mengumpul di sekeliling kondensasi. Inti kondesasi berupa kristal-kristal garam yang berkumpul 0,1 – 1 mikron yang berasal dari deburan ombak pantai (surf), debu, serta asap pabrik dan kendaraan bermotor.
  • Curah Hujan (Rainfall)Curah hujan adalah partikel hydrometeor yang jatuh dari atmosfer yang sampai ke permukaan bumi dalam bentuk air, salju ataupun es
    Satuan yang dipakai untuk curah hujan adalah milimeter (mm)Curah Hujan 1 mm?
    Air hujan yang yang tertampung (tidak Menguap, Mengalir, dan Meresappada suatu wilayah dengan luasan 1 m² pada tempat yang datar dengan tinggi air 1 mm atau tertampung air sebanyak 1 liter”
    Sumber :  https://met043.wordpress.com/2012/09/20/unsur-unsur-cuaca-dan-iklim/

KEADAAN IKLIM DI INDONESIA


Alam Indonesia dikenal sangat indah dan kaya akan berbagai sumber daya alam. Tidak heran jika banyak wisatawan dari berbagai negara tertarik dan datang ke Indonesia. Kegiatan pariwisata pun berkembang di sejumah wilayah seperti Bali, Yogyakarta, Lombok, dan lain-lain sehingga mendatangkan keuntungan ekonomi yang tidak sedikit. Tuhan telah berikan pada kita semua berupa hutan, sungai, danau, gunung dan pegunungan yang tampak memesona. Ingatlah, keindahan tersebut tidak semua negara memilikinya. Banyak negara yang sebagian wilayahnya hanya berupa padang pasir, hamparan es, padang rumput, dan lain-lain.

Keadaan alam Indonesia dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu keadaan fisik wilayah serta keadaan flora dan fauna. Keadaan fisik wilayah terdiri atas keadaan iklim dan keadaan bentuk permukaan bumi (kondisi fisografis) yang kemudian akan menentukan jenis tanahnya. Sementara keadaan flora dan fauna menyangkut jenis keragaman dan sebarannya.

Keadaan Iklim Indonesia
Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah dalam jangka waktu yang relatif lama. Cuaca adalah keadaan suhu udara, tekanan udara, curah hujan, angin, sinar matahari pada waktu dan tempat tertentu. Letak astronomis Indonesia yang berada di wilayah tropis membuat Indonesia beriklim tropis. Ciri iklim tropis adalah suhu udara yang tinggi sepanjang tahun, dengan rata-rata tidak kurang dari 18° C, yaitu sekitar 27° C. Di daerah tropis, tidak ada perbedaan yang jauh atau berarti antara suhu pada musim hujan dan suhu pada musim kemarau. Ciri daerah tropis lainnya adalah lama siang dan lama malam hampir sama yaitu sekitar 12 jam siang dan 12 jam malam.
iklim
Keadaan iklim di Indonesia dipengaruhi oleh tiga jenis iklim, yaitu iklim musim, iklim laut, dan iklim panas. Gambaran tentang ketiga jenis iklim tersebut adalah seperti berikut.
  1. Iklim musim, dipengaruhi oleh angin musim yang berubah-ubah setiap periode waktu tertentu. Biasanya satu periode perubahan adalah enam bulan.
  2. Iklim laut, terjadi karena Indonesia memiliki wilayah laut yang luas sehingga banyak menimbulkan penguapan dan akhirnya mengakibatkan terjadinya hujan.
  3. Iklim panas, terjadi karena Indonesia berada di daerah tropis. Suhu yang tinggi mengakibatkan penguapan yang tinggi dan berpotensi untuk terjadinya hujan.
Ketiga jenis iklim tersebut berdampak pada tingginya curah hujan di Indonesia. Curah hujan di Indonesia bervariasi antarwilayah, tetapi umumnya sekitar 2.500 mm/tahun. Walaupun angka curah hujan bervariasi antarwilyah di Indonesia, tetapi pada umumnya curah hujan tergolong besar. Kondisi curah hujan yang besar ditunjang dengan penyinaran matahari yang cukup membuat Indonesia sangat cocok untuk kegiatan pertanian sehingga mampu memenuhi kebutuhan penduduk akan pangan.

Hal yang menarik bagi Indonesia adalah terjadinya angin muson. Angin muson adalah angin yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara antara samudra dan benua. Pada saat samudra menerima penyinaran matahari, diperlukan waktu yang lebih lama untuk memanaskan samudra. Sementara itu, benua lebih cepat menerima panas. Akibatnya, samudra bertekanan lebih tinggi dibandingkan dengan benua, maka bergeraklah udara dari samudra ke benua.

Pada saat musim hujan di Indonesia (Oktober sampai April), angin muson yang bergerak dari Samudra Pasifik menuju wilayah Indonesia dibelokkan oleh gaya corioli sehingga berubah arahnya menjadi angin barat atau disebut angin muson barat. Gaya coriolis adalah gaya semu akibat pengaruh rotasi bumi sehingga angin seolah-olah dibelokkan ke arah kanan dari Belahan Bumi Utara (BBU) dan dibelokkan ke kiri dari Belahan Bumi Selatan. Pada saat bergerak menuju wilayah Indonesia, angin muson dari Samudra Pasifik telah membawa banyak uap air sehingga diturunkan sebagai hujan di Indonesia. 

Peristiwa sebaliknya terjadi pada saat musim kemarau (Mei sampai September). Pada saat itu, angin muson dari Benua Australia atau disebut angin timur yang bertekanan maksimun bergerak menuju Benua Asia yang bertekanan minimum melalui wilayah Indonesia.

Karena Benua Australia sekitar 2/3 wilayahnya berupa gurun, udara yang bergerak tadi relatif sedikit uap air yang dikandungnya. Selain itu, udara tadi hanya melewati wilayah lautan yang sempit antara Australia dan Indonesia sehingga sedikit pula uap yang dikandungnya. Pada saat itu, di Indonesia terjadi musim kemarau.

Unsur-unsur Iklim
Walaupun cuaca dan iklim berbeda, tetapi unsur-unsur yang membentuknya adalah sama. Unsur-unsur pembentuk cuaca dan iklim adalah sebagi berikut

1.Penyinaran Matahari
Matahari merupakan pengatur iklim di bumi yang sangat penting dan menjadi sumber energi utama di bumi. Energi matahari dipancarkan ke segala arah dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Penyinaran Matahari ke Bumi dipengaruhi oleh kondisi awan dan perbedaan sudut datang sinar matahari.

2.Suhu Udara
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara yang sifatnya menyebar dan berbeda-beda pada daerah tertentu. Persebaran secara horizontal menunjukkan suhu udara tertinggi terdapat di daerah tropis garis ekuator (garis khayal yang membagi bumi menjadi bagian utara dan selatan) dan semakin ke arah kutub suhu udara semakin dingin. Sedang persebaran secara vertikal menunjukkan, semakin tinggi tempat, maka suhu udara semakin dingin. Alat untuk mengukur suhu disebut termometer.

3.Kelembapan Udara (humidity)
Dalam udara terdapat air yang terjadi karena penguapan. Makin tinggi suhu udara, makin banyak uap air yang dikandungnya. Hal ini berarti, makin lembablah udara tersebut. Jadi, Humidity adalah banyaknya uap air yang dikandung oleh udara. Alat pengukurnya adalah higrometer.

4. Awan
Awan merupakan massa dari butir-butir kecil air yang larut di lapisan atmosfer bagian bawah. Awan dapat menunjukkan kondisi cuaca.

5.Curah Hujan
Curah hujan adalah jumlah hujan yang jatuh di suatu daerah selama waktu tertentu. Untuk mengetahui besarnya curah hujan digunakan alat yang disebut penakar hujan (Rain Gauge).

6.Angin
Angin adalah udara yang berggerak dari daerah yang bertekanan tinggi (maksimum) ke daerah yang bertekanan rendah (minimum). Perbedaan tekanan udara disebabkan oleh adanya perbedaan suhu udara. Bila suhu udara tinggi, berarti tekanannya rendah dan sebaliknya. Alat untuk mengukur arah dan kecepatan angin disebut anemometer.

Ciri-ciri Iklim Panas/Tropis
Letak astronomis indonesia terletak di antara 6° LU-11° LS dan 95° BT-141° BT sehingga Indonesia termasuk dalam iklim tropis. Berikut adalah karakteristik iklim tropis.

  • 1. Suhu udara rata-rata tinggi, karena matahari selalu vertikal. Umumnya suhu udara antara 20–23° C. bahkan di beberapa tempat rata-rata suhu tahunannya mencapai 30°C.

  • 2. Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil. Di khatulistiwa antara 1°C – 5°C, sedangkan amplitudo hariannya lebih besar.
  • Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan.
  • Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain di dunia.

  • 3. Di pengaruhi oleh pergerakan peredaran matahari yang menyebabkan peredaran pola angin sehingga terdapat dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.

  • 4. Di beberapa pulau besar seperti sumatra, jawa, kalimantan, sulawesi, dan papua terdapat gunung-gunung yang tinggi sehingga memengaruhi variasi unsur iklim di setiap wilayahnya.

  • 5. Indonesia juga memiliki iklim tropis, hal ini di pengaruhi bentuk wilayah indonesia yang berupa kepulauan. Sebagian besar tanah daratan indonesia di kelilingi oleh laut atau samudra. Itulah sebabnya di indonesia terdapat iklim laut. Sifat iklim ini lembab dan banyak mendatangkan hujan.

  • http://www.mediabelajar.info/2015/07/keadaan-iklim-indonesia.html?m=1

    Rabu, 27 September 2017

    Mudahnya Belajar Dengan Smartphone


    Dengan wajah seperti kebingungan mereka mengeluh, "pak tidak punya quota", yang lainnya ikut menyahut "Pak gak bisa  bukanya", dan banyak alasan yang lainya terdengar tidak begitu jelas, begitulah suasana kelas ketika diberi tugas untuk mengujungi Blog media pembelajaran.
    Padahal rata-rata mereka sudah memiliki akun facebook, mereka adalah para siswa yang tidak pernah luput dari genggamanya smatphone  berbagai merk.

    Kisah diatas menggambarkan bagaimana para siswa yang tidak pernah lepas dari smartphone dalam setiap kegiatan kesehariannya. Tetapi gaget yang begitu mahal sebagian besar hanya dimanfatkan untuk hal-hal yang kurang bermanfaat.

    Alangkah baiknya jika smartphone yang mereka miliki digunakan untuk belajar. Karena sarana internet dapat dimanfaatkan untuk kegiatan belajar.

    Apalagi saat ini kita sangat mudah mengakses situs-situs pendidikan yang menyediakan media, bahan pembelajaran yang sangat menarik. Sehingga belajar menjadi tidak membosankan. Seperti program yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
    Balai Pengembangan Multimedia Pendidikan dan Kebudayaan.

    Pada tahun 2003 Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan Mentri Nomor 102/O/2003 tentang berubahnya BPMR Semarang menjadi BPM Semarang atau Balai Pengembangan Multimedia Semarang.
    Perubahan ini bersamaan dengan perubahan fungsi UPT lain di Pustekkom.
    UPT lainnya yang berubah adalah Balai Produksi Media Radio Yogyakarta berubah menjadi Balai Pengembangan Media Radio serta Balai Produksi Media Televisi berubah menjadi Balai Pengembangan Media Televisi.

    Perubahan ini tentu saja merubah fungsi BPMR Semarang yang dahulu memproduksi program pembelajaran media audio menjadi BPM yang memproduksi program pembelajaran berbasis multimedia.

    Selain perubahan media yang diproduksi, BPM Semarang juga melakukan perubahan fungsi yang dahulu hanya memproduksi tetapi kini BPM Semarang juga melakukan pengembangan multimedia guna mencari model dan format sajian multimedia baru yang dapat digunakan dalam sistem pembelajaran.

    Pada tahun 2012 menurut Permendikbud No 22 Tahun 2012 kami berubah nama lagi menjadi Balai Pengembangan Multimedia Pendidikan. Dengan perubahan nama ini tentusaja menjadikan tugas kami semakin luas.

    Sejak berfungsi sebagai unit pengembang media, BPMPK hingga saat ini telah memgembangkan program Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI), baik dalam format on-line maupun off-line.

    Beberapa program produk BPMPK tersebut telah dimanfaatkan untuk menambah variasi sumber belajar bagi peserta didik. Program MPI tersebut juga telah diupload di situs pendidikan "Rumah Belajar"yang dikelola Pustekkom.

    Mulai tahun 2009, BPMP mengembangkan model dan format multimedia format mobile-learning dengan nama Mobile Edukasi (m-edukasi).

    Model model yang telah dikembangkan antara lain:

    Multimedia Pembelajaran Interaktif (CD Interaktif)
    Multimedia Pembelajaran Interaktif On line
    Mobile Edukasi
    Teaching Aid
    Stock Media
    e-budayaKatalog
    MediaVirtual Laboratorium
    Game Edukasi

    Semoga hasil karya BPMPK dapat bermanfaat bagi insan pendidikan di Indonesia dan dengan didukung oleh tenaga ahli di bidang pengembangan multimedia serta fasilitas produksi yang memadai, ke depan, BPMPK akan terus berinovasi untuk mengembangkan berbagai model dan format multimedia pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan teknologi informasi.

    Sumber : http://m-edukasi.kemdikbud.go.id/medukasi/?m1=sejarah

    Zaman Pra sejarah dan Pra aksara


    Masa Praaksara atau prasejarah merupakan kurun waktu (zaman) pada saat manusia belum menganal tulisan atau huruf. Praaksara disebut juga zaman nirleka, yaitu zaman tidak ada tulisan.

    Setelah manusia mengenal tulisan maka disebut zaman sejarah. Berakhirnya zaman prasejarah setiap bangsa berbedabeda berdasarkan perkembangan setiap bangsa tersebut serta informasi yang masuk ke bangsa itu.

    Misalnya bangsa Mesir Kuno meninggalkan zamanpraaksara sekitar 4000 SM, bangsa Sumeria dan Dravida meninggalkan zaman praaksara sekitar 3000 SM, sedangkan bangsa Indonesia meninggalkan zaman praaksara 400 M.



    Sumber utama zaman pra sejarah adalah benda berupa fosil dan artefak.

    *Fosil adalah sisa makhluk hidup baik berupa binatang, tumbuhan maupun manusia yang telah membatu.
    *Artefak adalah alat-alat yang dipergunakan manusia purba.
    *Manusia purba adalah manusia yang hidup pada zaman pra sejarah.


    Pembagian  Masa Pra Aksara Berdasarkan Geologi


    Geologi atau ilmu bumi yaitu ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan.

    Zaman Masa Pra Aksara / Pra Sejarah Kelas 7


    Berdasarkan hal ini, terjadinya bumi sampai sekarang dibagi ke dalam empat zaman. Zaman- zaman tersebut sekaligus merupakan pembabakanprasejarah yang terdiri dari:

    1. Zaman Arkeozoikum. Merupakan zaman tertua, berlangsung kira-kira 2.500 juta tahun yang lalu. Pada masa itu bumi dalam proses pembentukan, permukaan bumi masih sangat panas sehingga belum terdapat makluk hidup yang tinggal di bumi.
    2. Zaman Paleozoikum Disebut juga sebagai zaman primer, berlangsung kira-kira 340 juta tahun yang lalu. Zaman ini ditandai dengan terjadinya penurunan suhu yang amat derastis di bumi, bumi mendingin. Pada masa ini lah makluk hidup pertamakali diperkirakan muncul, yaitu makluk bersel satu dan tidak bertulang belakang seperti bakteri, serta sejenis amfibi.
    3. Zaman Mesozoikum Disebut juga sebagai zaman sekunder, berlangsung kira-kira 140 juta tahun yang lalu. Zaman ini ditandai dengan munculnya hewan-hewan reptile besar (dinosaurus) olah karena itu jaman ini disebut juga zaman reptile.
    4. Zaman Neozoikum Zaman Neozoikum berlangsung kira-kira 60 juta tahun yang lalu. Kahidupan di zaman ini mulai stabil, berkembang dan beragam.

      Zaman ini di bagi menjadi beberapa:
      a. Zaman Tersier, ditandai dengan mulai berkurangnya hewan-hewan besar. Telah memeiliki berbagai jenis binatang menyusui, diantaranya kera dan monyet.

      b. Zaman Sekunder, ditandai dengan munculnya tenda-tanda kehidupan manusia purba.

      Zaman ini dibagi kembali menjadi 2 jaman yaitu:
      1) Zaman Pleistosen/dilivium (zaman es/glasial), masa ini ditandai mulai mencairnya es di kutub utara karena perubahan iklim. Berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu. Pada masa inilah kehidupan manusia mulai ada. Berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu. 

      2) Zaman Holosen/alluvium, masa ini ditandai dengan munculnya hamo sapiens, merupakan nenek moyang manusia modern saat ini. Masa ini berlangsung sekitar 20.000 tahun yang lalu.

    Jenis-Jenis Manusia Purba pada Masa Pra Aksara


    Jenis-jenis Manusia Purba di Indonesia. 


    Dari hasil penelitian dan penemuan fosil, oleh para ahli purbakala manusia purba banyak di temukan di Indonesia terutama di Pulau Jawa. Manusia purba pada masa lampu telah tinggal di beberapa daerah di Pulau Jawa diantaranya di Lembah Bengawan Solo (Jawa Tengah) dan di Lembah Sungai Brantas (Jawa Timur). Dia daerah daerah tersebut di atas banyak di temukan fosil manusia purba. Di Indonesia terdapat beberapa jenis manusia purba diantaranya Meganthropus paleojavanicus, Pithacanthropus erectus, dan Homo (manusia purba modern).
    1. Meganthropus paleojavanicus. Meganthropus paleojavanicus artinya manusia purba yang besar dan tertua di Jawa. Manusia purba ini memiliki ciri tubuh yang kekar, diperkirakan sebagai manusia purba yang paling tua diantara manusia purba yang lain. Fosil manusia purba meganthropus paleojavanicus ditemukan dan diteliti oleh Dr. G.H.R. von Koenigswald pada tahun 1936 dan 1941. Pertama kali fosil makhluk ini ditemukan di  Sangiran, daerah lembah Bengawan Solo, dekat Surakarta. Dari yang dapat dilihat ukuran fosil itu, meganthropus paleojavanicus berbadan besar dengan rahang besar, kening menonjol, dan tulang tebal. Dari keadaan itu, maka makhluk Sangiran tersebut dinamakan Meganthropus Paleojavanicus (mega = besar, anthropos = manusia, paleo = purba, javanicus = manusia jawa). Meganthropus hidup sekitar 2 juta tahun sebelum masehi dan hidup dengan makan tumbuh-tumbuhan. Makhluk tersebut termasuk jenis Homo Hobilis. 
    2. Pithacanthropus erectus. Pithacanthropus erectus artinya manusia kera yang berjalan tegak. Manusia purba ini memiliki ciri-ciri berbadan tegak, dan memiliki tinggi banadan antara 165-180 cm. Pithacanthropus erectus merupakan manusia purba yang paling banyak di temukan di Indonesia diantaranya di Mojokerto, Kedungtrubus, Trinil, Sangiran, Sambungmacan, dan Ngandong. Pertama kali di temukan oleh Eugene Dubois di Trinil dekat Sungai Bengawan Solo, Surakarta, tahun 1891.
    3. Homo. Homo berarti manusia. Manusia purba jenis ini memiliki ciri yang lebih sempurna di bandingkan dengan Meganthropus paleojavanicus dan Pithecantropus erectus. Beberapa jenis homo yang di temukan di Indonesia antara lain. 
    • Homo Soloensis, artinya manusia dari Solo. Ditemukan pada tahun 1931-1934, olah Ter Haar dan Ir. Oppenorth di Ngandong, Lembah Sungai Bengawan Solo. Ciri-ciri Homo Soloensi yaitu berjalan tegak dengan tinggi badan 180 cm, tengkoraknya lebih besar dari Pithacantropus erectus. 
    • Homo Wajakensis, artinya manusia dari Wajak. Ditemukan pada tahun 1889, olah Van Reitschoten di Wajak, Tulungagung, Jawa Timur. Ciri-ciri Homo Soloensi yaitu berjalan tegak dengan tinggi badan 130-210 cm, tengkoraknya lebih bulat muka tidak terlalu menjorok ke depan, dan telah memiliki kemampuan membuat peralatan dari batu, tulang dan kayu. 
    • Homo Sapiens, artinya manusia cerdas. Merupakan generasi terakhir dari manusia purba. Homo sapiens hidup di Zaman Holosen sekitar 4000 tahun yang lalu. Memiliki ciri-ciri fisik yang sudah hampir sama dengan manusia modern saat ini.

    Jenis Manusia Purba Yang Ditemukan Di Luar Negeri


    Beberapa jenis manusia purba yang ditemukan di luar negeri antara lain :


    1.     Australoithecus Africanus
    Ditemukan oLeh Raymond Dart di Tauung dekat Afsel.
    2.    Homo Rodhesiennsis
    Ditemukan Raymon dan Robert Broom di Broken Hill Rodhesia.
    3.    Sinanthropus Pekinnensis
    Ditemukan Davidson Black di Gua Chokoutien dekat Beijing. Hampir sama dengan Pithecanthropus Erectus.
    4.    Homo Netherlanthalensis
    Ditemukan Rudolf Virchow di lembah sungai Neander dekat JERMAN 1856.
    5.    Homo Cro-Magnin
    Fosil ditemukan di Gua Cro Magnon barat daya Prancis.

    Periode masa Pra Aksara Berdasarkan Hasil Budaya

     
    1.     Zaman Batu
    a.     Zaman Batu Tua (Paleolithicum)
    Peralatannya terbuat dari batu yang masih kasar
    Alat yang digunakan terbuat dari tulang dan alat serpih
    Manusianya Pithecanthropus Erectus masih hidup secara nomaden
    Hidup dengan berburu dan meramu.
    Kebudayaan Pacitan dan Ngandong
       Pacitan     = menurut Von Koenigswald pada th. 1935 menemukan alat-alat
    batu berupa kapak genggam. Alat Pacitan disebut dengan chopper (alat penetak)
        Ngandong  = alat yang terbuat dari tulang atau tanduk binatang
    b.    Zaman Batu Madya (Mesolithicum)
    - Peralatan dibuat dari batu yang mulai dihaluskan
    Alatnya berupa kapak Sumatera
    - Bertempat tinggal di gua semi nomaden
    - Sudah mengenal seni  = lukisan hewan dan cap tangan berwarna merah)
    Sudah mengenal kepercayaan 
    Sudah mengenal bercocok tanam dan berladang
    Hasil budaya berupa Kjokkenmodinger (tumpukan kerang) dan Abrissous roche (cap tangan)
    c.     Zaman Batu Muda (Neolithicum)
    Peralatan dibuat dari batu yang sudah di haluskan
    Alat yang digunakan kapak lonjong dan persegi
    Manusianya jenis Homo dan hidup sudah menetap dan berkelompok
    Mengenal bercocok tanam, bersawah, dan berladang.
    Menganut kepercayaan animisme dan dinamisme
    Hasil budaya berupa kapak lonjong dan persegi.

    d.    Zaman Batu Besar (Megalithicum)
    Batu yang digunakan berukuran besar
    Peninggalannya berdasarkan kepercayaan yaitu:
    *     Menhir                        : kaki meja
    *     Dolmen                        : meja dari batu
    *     Waruga                       : peti kubur kubus (bongkar pasang)
    *     Sarkofagus                : peti kubur lesung
    *     Punden Berundak      : untuk melakukan upacara
    *     Arca 
    2.    Zaman Logam
    a.     Zaman Perunggu
    *       Teknik pembuatan barang-barang dari perunggu ada 2 yaitu:
    *     Teknik a cire perdue  = teknik cetak hilang
    *     Teknik bivalve           = teknik cetak ulang
    *       Adapun barang peninggalannya yaitu:
    *      Nekara
    *      Moko
    *      Kapak corong
    *      Arca
    b.    Zaman Besi
    *       Peninggalannya berupa
    *    Mata panah
    *    Mata tombak
         

        Periodesasi Masa Pra-Aksara Berdasar Corak Kehidupan

    1.     Mas Berburu Mengumpulkan Makanan tingkat sederhana
    a.     Kegiatan pokok berburu dan mengumpulkan makanan
    b.    Alat yang digunakan batu, kayu,dan tulang. Seperti kapak perimbas untuk menguliti kulit binatang
    c.     Masih terganntung alam sekitar biasanya tinggal di tepi sungai dan masih nomaden
    d.    Manusianya Pithecanthropus
    e.     Pada masa Paleolithicum
    2.    Masa Berburu Mengumpulkan Makanan Tingkat Lanjut
    a.     Alat yang digunakan memasuki tradisi serpih biah alat-alatnya yaitu alat dari tulang dan kapak genggam
    b.    Manusianya Pithecanthropus hidup dengan nomaden secara berkelompok
    c.     Biasa hidup di gua
    d.    Termasuk dalam masa Mesolithicum

    3.    Masa Bercocok Tanam
    a.     Sudah membentuk perkampungan kecil
    b.    Manusianya berjenis Homo  soloensis dan wajakensis sudah mengenal berladang tetapi tidak menetap
    c.     Alat-alatnya berasal dari batu yang sudah di haluskan dan sudah mengenal gerabah, seperti kapak lonjong untuk mencangkul dan beliung persegi untuk mencangkul dan menebang kayu
    d.    Mengenal sistem kepercayaan
    e.     Termasuk masa Neolithicum
    4.    Masa Perundagian / Masa Pertukangan
    a.     Menyempurnakan pertanian dan peternakan dari masa bercocok tanam
    b.    Membuat perkampungan yang lebih besar dan sudah menetap (sedenter)
    c.     Manusianya berjenis Homo Sapiensis yang
    d.    Alat-alatnya dari logam seperti Moko
    e.     Solidaritasnya tinggi yang merupakan warisan nenek moyang.

    Sistem Kepercayaan Manusia Purba

    Pada Masa Praaksara Seiring dengan perkembangan kemampuan berfikir, manusia purba mulai mengenal kepercayaan terhadap kekuatan-kekuatan lain di luar dirinya. Untuk menjalankan kepercayaan yang diyakininya manusia purba malakukan berbagai upacara dan ritual. Sistem akepercayaan yang di anut manusia pada masa prakasara atau masa prasejarah antara lain animisme, dinamisme, totemisme, dan shamanisme.
     
    a. Animisme, adalah percaya pada roh nenek moyang maupun roh-roh lain yang mempengaruhi kehidupan mereka. Upaya yang dilakukan agar roh-roh tersebut tidak mengganggu adalah dengan memberikan sesaji. 

    b. Dinamisme, adalah percaya pada kekuatan alam dan benda-benda yang memiliki gaib. Manusia purba melakukanya dengan menyembah batu atau pohon besar, gunung, laut, gua, keris, azimat, dan patung. 

    c. Totemisme, adalah percaya pada binatang yang dinganggap suci dan memiliki kekuatan. Dalam melakukan upacara ritual pemujaan manusia purba membutuhkan sarana, dengan membangun bangunan dari batu yang dipahat dengan ukuran yang besar. Masa ini di sebut sebagai kebudayaan Megalitikum (kebudayaan batu besar).

    Berakhirnya Masa Praaksara di Indonesia

    Berakhirnya masa praaksara tiap-tiap bangsa tidak bersamaan. Mengapa demikian? Hal ini berkaitan erat dengan tingkat peradaban dari bangsa-bangsa yang bersangkutan. Bangsa Sumeria misalnya, telah mengenal tulisan sejak 4000 SM. Bangsa Sumeria menggunakan simbol-simbol sebagai huruf yang disebut piktograf. Sedangkan, Bangsa Mesir Kuno mengenal tulisan sejak 3000 SM. Tulisan Bangsa Mesir Kuno hampir sama dengan tulisan Bangsa Sumeria. Hanya perbedaannya, huruf Bangsa Mesir Kuno menggunakan simbol-simbol seperti perkakas, hewan, atau alat transportasi tertentu. Huruf ini disebuthieroglif.





    Indonesia mengakhiri masa praaksara pada awal abad ke-5 Masehi. Para pedagang India datang pada saat itu dan membawa kebudayaan dari India berupa seni arsitektur bangunan, sistem pemerintahan, seni sastra dan tulisan. Tulisan tertua di Indonesia terdapat di Batu Yupa, Kutai, Kalimantan Timur. Tulisan tersebut menggunakan huruf Pallawa. 
    Kehidupan Pada Masa Pra Aksara di Indonesia
    Sejak berakhirnya masa praaksara, muncullah masa aksara (masa sejarah). Di Indonesia, sudah mengalami kemajuan. Sistem pemerintahan kerajaan mulai berkembang, agama Hindu-Buddha mulai berkembang. Kegiatan perdagangan dan pelayaran pun semakin maju.
    Sumber :
    http://www.artikelmateri.com/2016/08/kehidupan-pada-masa-pra-aksara-indonesia-kelas-7.html?m=1
    http://septrisnaangga.indonesiaz.com/bab-ii-kehidupan-pada-masa-pra-aksara-pr.xhtml 
    http://ips-abi.blogspot.co.id/2013/07/kehidupan-pada-masa-pra-aksara-di.html
    http://freze03.blogspot.co.id/2013/03/materi-sejarah-kelas-7-masa-pra-aksara.html