Dengan wajah seperti kebingungan mereka mengeluh, "pak tidak punya quota", yang lainnya ikut menyahut "Pak gak bisa bukanya", dan banyak alasan yang lainya terdengar tidak begitu jelas, begitulah suasana kelas ketika diberi tugas untuk mengujungi Blog media pembelajaran.
Padahal rata-rata mereka sudah memiliki akun facebook, mereka adalah para siswa yang tidak pernah luput dari genggamanya smatphone berbagai merk.
Kisah diatas menggambarkan bagaimana para siswa yang tidak pernah lepas dari smartphone dalam setiap kegiatan kesehariannya. Tetapi gaget yang begitu mahal sebagian besar hanya dimanfatkan untuk hal-hal yang kurang bermanfaat.
Alangkah baiknya jika smartphone yang mereka miliki digunakan untuk belajar. Karena sarana internet dapat dimanfaatkan untuk kegiatan belajar.
Apalagi saat ini kita sangat mudah mengakses situs-situs pendidikan yang menyediakan media, bahan pembelajaran yang sangat menarik. Sehingga belajar menjadi tidak membosankan. Seperti program yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Balai Pengembangan Multimedia Pendidikan dan Kebudayaan.
Pada tahun 2003 Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan Mentri Nomor 102/O/2003 tentang berubahnya BPMR Semarang menjadi BPM Semarang atau Balai Pengembangan Multimedia Semarang.
Perubahan ini bersamaan dengan perubahan fungsi UPT lain di Pustekkom.
UPT lainnya yang berubah adalah Balai Produksi Media Radio Yogyakarta berubah menjadi Balai Pengembangan Media Radio serta Balai Produksi Media Televisi berubah menjadi Balai Pengembangan Media Televisi.
Perubahan ini tentu saja merubah fungsi BPMR Semarang yang dahulu memproduksi program pembelajaran media audio menjadi BPM yang memproduksi program pembelajaran berbasis multimedia.
Selain perubahan media yang diproduksi, BPM Semarang juga melakukan perubahan fungsi yang dahulu hanya memproduksi tetapi kini BPM Semarang juga melakukan pengembangan multimedia guna mencari model dan format sajian multimedia baru yang dapat digunakan dalam sistem pembelajaran.
Pada tahun 2012 menurut Permendikbud No 22 Tahun 2012 kami berubah nama lagi menjadi Balai Pengembangan Multimedia Pendidikan. Dengan perubahan nama ini tentusaja menjadikan tugas kami semakin luas.
Sejak berfungsi sebagai unit pengembang media, BPMPK hingga saat ini telah memgembangkan program Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI), baik dalam format on-line maupun off-line.
Beberapa program produk BPMPK tersebut telah dimanfaatkan untuk menambah variasi sumber belajar bagi peserta didik. Program MPI tersebut juga telah diupload di situs pendidikan "Rumah Belajar"yang dikelola Pustekkom.
Mulai tahun 2009, BPMP mengembangkan model dan format multimedia format mobile-learning dengan nama Mobile Edukasi (m-edukasi).
Model model yang telah dikembangkan antara lain:
Multimedia Pembelajaran Interaktif (CD Interaktif)
Multimedia Pembelajaran Interaktif On line
Mobile Edukasi
Teaching Aid
Stock Media
e-budayaKatalog
MediaVirtual Laboratorium
Game Edukasi
Semoga hasil karya BPMPK dapat bermanfaat bagi insan pendidikan di Indonesia dan dengan didukung oleh tenaga ahli di bidang pengembangan multimedia serta fasilitas produksi yang memadai, ke depan, BPMPK akan terus berinovasi untuk mengembangkan berbagai model dan format multimedia pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan teknologi informasi.
Sumber : http://m-edukasi.kemdikbud.go.id/medukasi/?m1=sejarah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Sampaikan komentar anda demi meningkatnya kwalitas blog ini