Tema | Deskripsi Singkat | Permasalahan | Solusi Alternatif |
---|---|---|---|
Jumlah dan sebaran tenaga kerja Indonesia | Saat ini sebaran tenaga kerja di Indonesia terkonsentrasi di pulau Jawa | Kegiatan ekonomi dan pembangunan tidak merata dan terpusat di pulau Jawa | Pemerintah mengembangkan kegiatan industri di luar pulau Jawa, seperti Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, dan Papua |
Komposisi tenaga kerja berdasarkan usia | Saat ini 25% tenaga kerja berumur 25 tahun kebawah, 60% tenaga kerja berumur 25-40 tahun, dan 15% berumur 40 tahun keatas. | Masih banyaknya anak Indonesia yang putus sekolah sehingga terpaksa bekerja | Memberi beasiswa, bantuan kepada keluarganya baik berupa uang atau modal usaha |
Komposisi tenaga kerja berdasarkan pendidikan | Saat ini kualitas tenaga kerja sangat rendah karena kualitas pendidikan yang rendah pula | Tingkat pendidikan penduduk yang rendah belum memadai dengan jenis pekerjaan yang tersedia. | Memberi beasiswa di dalam maupun ke luar negeri |
Komposisi tenaga kerja berdasarkan mata pencaharian | Saat ini tenaga kerja Indonesia sebagian berada pada sektor primer seperti pertanian dan perkebunan | Tingkat pendidikan penduduk yang rendah belum memadai dengan jenis pekerjaan yang tersedia. | Memberikan bantuan modal dan pembangunan sektor industri |
1. Jumlah Penduduk dan Tenaga Kerja
a. Jumlah Penduduk
No. | Nama Negara | Jumlah Penduduk (juta) |
---|---|---|
1. | China | 1.357 |
2. | India | 1.277 |
3. | Amerika Serikat | 316 |
4. | Indonesia | 249 |
5. | Brazil | 196 |
6. | Pakistan | 191 |
7. | Nigeria | 174 |
8. | Bangladesh | 157 |
9. | Rusia | 143 |
10. | Jepang | 127 |
Berdasarkan data Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, hingga Agustus 2013, jumlah tenaga kerja asing di Indonesia mencapai 48.002 orang. Jumlah terbanyak berasal dari China, disusul Jepang, Korea Selatan, India, Malaysia, Amerika Serikat, dan Thailand. Kualitas mereka umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan kualitas tenaga kerja lokal sehingga gaji mereka umumnya jauh lebih tinggi daripada gaji tenaga kerja Indonesia.
- Pendidikannya rendah. Sebagian besar tenaga kerja Indonesia lulusan pendidikan dasar sehingga menyulitkan pergeseran tenaga kerja dari sektor primer ke sektor sekunder dan bahkan sektor tersier. Sektor primer adalah sektor pertanian dan pertambangan. Sektor sekunder, disebut pula manufaktur, merupakan gabungan sektor industri dan pengolahan, sektor konstruksi, serta sektor listrik, gas dan air. Sektor tersier atau sektor jasa atau industri jasa merupakan gabungan sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi; sektor angkutan dan komunikasi; sektor keuangan dan jasa perusahaan; serta sektor jasa kemasyarakatan.
- Angka pengangguran yang cukup tinggi. Pada tahun 2013, angka pengangguran mencapai 7.388.737 jiwa atau 6,25% dari jumlah tenaga kerja.
- Kompetensi dan etos kerja yang masih rendah sebagai akibat dari pendidikan yang rendah (sebagian besar lulusan SD) dan budaya kerja yang belum mendukung.
- Budayanya masih budaya kerja kultur agraris yang memiliki kebiasaan kebergantungan pada alam, menggunakan sistem manual dalam bekerja sehingga perlu penyesuaian dengan lingkungan industri yang menggunakan mesin dan peralatan otomatis.
Bagian terbesar dari tenaga kerja Indonesia masih bekerja pada sektor primer seperti sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan, dan perikanan yang mencapai 38.068.254 orang atau 34,36% dari seluruh tenaga kerja di Indonesia. Jika ditambah dengan sektor pertambangan dan penggalian, jumlahnya menjadi 39.489.021 atau 35,64%. Bagian terbesar berikutnya adalah sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi. Artinya, sektor primer masih menjadi pilihan pekerjaan dari tenaga kerja di Indonesia.
Jenis Lapangan Pekerjaan Utama Tenaga Kerja di Indonesia Tahun 2013
No. | Lapangan Pekerjaan Utama | Jumlah Tenaga Kerja | Persentase |
---|---|---|---|
1. | Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan | 38,068,254 | 34.36 |
2. | Pertambangan dan Penggalian | 1,420,767 | 1.28 |
3. | Industri | 14,883,817 | 13.43 |
4. | Listrik, Gas dan Air | 250,945 | 0.23 |
5. | Konstruksi | 6,276,723 | 5.66 |
6. | Perdagangan, Rumah Makan, danJasa Akomodasi | 23,737,236 | 21.42 |
7. | Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi | 5,040,849 | 4.55 |
8. | Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa Perusahaan | 2,912,418 | 2.63 |
9. | Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan | 18,213,032 | 16.44 |
10. | Lainnya | - | 0,00 |
Jumlah | 110,804,041 | 100 |
2. Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia
Human Development Report (HDR) mengelompokkan negara di dunia menjadi empat kelompok. yaitu kelompok negara berperingkat sangat tinggi (very high human development) antara 1-47, tinggi (high development human development) antara 48-94, sedang (medium human development) antara 94-141, dan rendah (low human development) antara 142-187.
Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh UNDP pada tahun 2014, pada tahun 2013, Indonesia berada pada peringkat 108 atau termasuk dalam kelompok sedang. Peringkat ini masih sama dengan peringkat pada tahun 2012. Peringkat tersebut didasarkan atas beberapa komponen penilaian, yaitu Usia harapan hidup penduduk Indonesia mencapai 70,8 tahun, rata-rata lama sekolah mencapai 7,5 tahun,. rata-rata lama sekolah yang diharapkan 12,7 tahun, Pendapatan Nasional Kasar (PNK) mencapai 8.970 dolar AS.