Klik link dibawah ini !!!
http://serbasejarah.blogspot.co.id/2011/12/gambar-dan-jenis-jenis-manusia-purba.html
Sabtu, 17 Oktober 2015
Selasa, 16 Juni 2015
Kampungku Ingin Menjadi "Kaum"
"Kaum " Sebuah istilah yang ada di masyarakat Jawa Barat, lengkapnya adalah " Kampung Kaum", demikianlah predikat yang disandang oleh kampung yang masih memegang teguh nilai-nilai religi, dimana ajaran Islam masih sangat kental dalam sendi-sendi kehidupan masyarakatnya. pada kampung tersebut terdapat tokoh masyarakat yang mengerti benar tentang ajaran agama Islam dan menjadi tuntunan bagi masyarakat sekitar. Kehidupan yang damai, aman, sejahtera selalu menaungi masyarakat sekitar, tidak khawatir untuk lupa mengunci rumah atau punya harta benda yang di halaman rumah karena satu sama lain saling menjaga dan melindungi dan gotong royong.
"Kampung Kaum " jauh dari perbuatan maksiat, sangat kontras dengan kehidupan masyarakat pada umumnya yang sarat dengan dengan perilaku sekuler dan individualistis, perbuatan maksiat dan kriminal terjadi dimana-mana, dan terus silih berganti. Hiburan yang mengundang syahwat dipertunjukan dengan tanpa rasa malu sedikitpun, bahkan di depan anak-anak dibawah umur karna dianggap hal yang biasa. Punya harta benda sedikitpun merasa tidak aman karena khawatir ada yang mencuri. bahkan dianggap suatu hal yang wajar.
"Kampung Kaum " jauh dari perbuatan maksiat, sangat kontras dengan kehidupan masyarakat pada umumnya yang sarat dengan dengan perilaku sekuler dan individualistis, perbuatan maksiat dan kriminal terjadi dimana-mana, dan terus silih berganti. Hiburan yang mengundang syahwat dipertunjukan dengan tanpa rasa malu sedikitpun, bahkan di depan anak-anak dibawah umur karna dianggap hal yang biasa. Punya harta benda sedikitpun merasa tidak aman karena khawatir ada yang mencuri. bahkan dianggap suatu hal yang wajar.
Contoh PTK Ilmu Pengetahuan Sosial
BAB. I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang masalah
Kondisi
Ideal
Undang-undang Pendidikan No.
20 tahun 2003 mengamanatkan bahwa Pendidikan adalah usah sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran yang kondusif agar peserta didik berperan aktif
dalam mengembangkan dirinya. Berdasarkan
amanat tersebut maka dalam proses pembelajaran diperlukan guru
yang memberikan keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan potensi dan
kreativitas peserta didik.
Implikasi dari prinsip ini adalah pergeseran
paradigma proses pendidikan, yaitu dari paradigma pengajaran ke paradigma
pembelajaran.
Pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar sehingga
pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan
diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien.
Mengingat
keragaman latar belakang dan
karakteristik peserta didik, serta tuntutan untuk menghasilkan lulusan yang
bermutu, proses pembelajaran untuk setiap mata pelajaran harus fleksibel, bervariasi,
dan memenuhi standar, bahkan guru
harus mampu menciptakan suasana belajar yang
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Kondisi riil
Berdasarkan hasil Pengamatan dari 9
rombongan belajar kelas VII, 9 rombongan belajar kela VIII, dan 10 rombongan
belajar kelas IX di MTsN Model Babakansirna Leuwisadeng Bogor, dengan jumlah guru IPS sebanyak tiga orang Sarjana
IPS dengan status Pegawai Negeri Sipil, dan satu orang Guru honorer dengan
latar pendidikan berbeda, di temukan adanya pembelajaran yang berpusat pada
guru (Teacher Oriented)
Siswa umumnya masih belum aktif dalam kegiatan pembelajaran karena selama pembelajaran guru
banyak memberikan ceramah tentang materi. Sehingga aktifitas yang dilakukan
siswa biasanya hanya mendengar dan mencatat, siswa jarang bertanya atau
mengemukakan pendapat. Diskusi antar kelompok jarang dilakukan sehingga
interaksi dan komunikasi antar siswa dengan siswa lainnya maupun dengan guru
masih belum terjalin selama proses pembelajaran.
Menurut keterangan guru IPS kelas VII, siswa umumnya mengalami
kesulitan dalam menjawab soal. Sementara pada materi tersebut
guru hanya mengajarkan tentang definisi-definisi dari istilah saja, sementara siswa haya mendengarkan dan mencatat.
Rumusan
masalah
Dari
latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
“ Apakah
model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Students teams Achivement Division). dapat meningkatkan Motivasi
belajar siswa kelas VII.2 pada Mata Pelajaran IPS Menggunakan Peta, Atlas,Dan
Globe, Untuk Mendapatkan Informasi Keruangan
“
B.
Tujuan
penelitian
PTK
ini digunakan Untuk menguji Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD ( Student
Team Achivement Division ) dalam meningkatkan Motivasi siswa Pada Pokok Bahasan
Menggunakan
Peta, Atlas,Dan Globe, Untuk Mendapatkan Informasi Keruangan.
C.
Manfaat
penelitian
1.
Bagi
Guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk meningkatkan
proses pembelajaran di kelas.
2.
Bagi Madrasah, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam
membuat kebijakan tentang peningkatan kualitas Madrasah.
3.
Bagi
Siswa, hasil penelitian ini dapat dijadikan pemicu motivasi belajar sehingga
hasil belajar IPS Pada Pokok Bahasan Menggunakan
Peta, Atlas,Dan Globe, Untuk Mendapatkan Informasi Keruangan.meningkat.
Contoh Instrumen Observasi Guru dan Angket Siswa
INSTRUMEN PENGAMATAN
GURU
No
|
Perilaku Guru
|
Deskrifsi
|
Skor
Ideal
|
Skor Perolehan
|
|
1.
|
Guru memulai
pembelajaran dengan efektif
|
|
|
|
|
2.
|
Guru menguasai
materi pelajaran.
|
|
|
|
|
3.
|
Guru menerapkan
pendekatan/strategi pembelajaran dengan baik
|
|
|
|
|
4.
|
Guru memanfaatan
sumber belajar/media dalam pembelajaran.
|
|
|
|
|
5.
|
Guru memicu
dan/atau memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran
|
|
|
|
|
6.
|
Guru menggunakan
bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran
|
|
|
|
|
|
Jumlah Skor ( % )
|
|
|
||
|
|
Skor Ideal
|
240 (100%)
|
||
Pengamat
(…………………………..)
ANGKET SISWA
Mata Pelajaran : IPS
Kelas : VII.1
Guru Mata Pelajaran : Subarnas, S.Pd. Page
1
NO
|
Aspek Motivasi Belajar Siswa
|
ss
|
s
|
ts
|
sts
|
|
1. Adanya Hasrat dan Keinginan
Berhasil
|
|
|
|
|
1
|
Saat memulai pembelajaran ini saya percaya bahwa
pembelajaran ini mudah bagi
saya.
|
4
|
3
|
2
|
1
|
2
|
Setelah mempelajari pembelajaran ini beberapa saat,
saya
percaya yakin saya akan
berhasil dalam tes.
|
4
|
3
|
2
|
1
|
3
|
Setelah mempelajari pembelajaran ini beberapa saat,
saya
tidak nyakin akan lulus KKM.
|
1
|
2
|
3
|
4
|
4
|
Materi pembelajaran ini lebih sulit dipahami dari
pada yang
saya harapkan.
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|
2. Adanya Dorongan dan
Kebutuhan Dalam Belajar
|
|
|
|
|
5
|
Isi pembelajaran ini akan
bermanfaat bagi saya
|
4
|
3
|
2
|
1
|
6
|
Proses pembelajaran IPS yang digunakan oleh guru
sangat
menarik bagi saya.
|
4
|
3
|
2
|
1
|
7
|
Pembelajaran ini tidak relevan dengan kebutuhan saya
sebab
sebagian besar isinya tidak
saya ketahui.
|
1
|
2
|
3
|
4
|
8
|
Saya tidak melihat hubungan antara isi
pelajaran dengan
sesuatu yang telah saya
ketahui.
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|
4. Adanya Penghargaan Dalam
Belajar
|
|
|
|
|
9
|
Komentar- komentar lain dari guru pada pembelajaran
ini,
membuat saya merasa mendapat penghargaan bagi upaya
saya.
|
4
|
3
|
2
|
1
|
10
|
Saya merasa agak kecewa dengan
pembelajaran ini.
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|
Jumlah
Skor
|
ss
|
s
|
ts
|
sts
|
|
|
|
|
Langganan:
Postingan (Atom)